Puluhan ribu kepala keluarga di Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), hingga saat ini masih hidup dalam kegelapan. Untuk itu, ribuan warga sangat mengharapkan adanya listrik wilayahnya, sehingga warga tidak perlu lagi ketergantungan dengan menyewa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dari tetangga yang lebih mampu.
“Biaya sewanya relatif mahal, yakni sekitar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per bulan, tetapi kami hanya bisa menikmati listrik saat malam hari saja, sedangkan kalau siang listrik dimatikan,” keluh Dayat (32), warga Pedamaran Timur, Kamis (20/1). Menurutnya, warga setempat dari dulu sudah sangat mendambakan kehadiran listrik masuk desa. Padahal hal tersebut sudah disampaikan kepada pihak kecamatan, serta instansi terkait, namun sampai sekarang belum ada realiasasinya. “Kami seperti dianaktirikan saja,” cetusnya.
Hal senada juga dikeluhkan Usman (39), tetangga Dayat. Menurutnya, sebagian besar warga di desanya terpaksa harus menyewa listrik dari tetangga yang memiliki PLTD atau mesin genset.
“Setiap bulan saya harus mengeluarkan biaya sewa minimal Rp150 ribu agar rumah terang saat malam hari. Itu pun fasilitas yang didapat hanya satu unit lampu di ruang tengah dengan ukuran 25 watt dan televisi. Lampu mulai dihidupkan mulai pukul 18.00-05.00 WIB,” katanya.
Sebagai buruh di kebun sawit, sambunnya, biaya tersebut dirasa sangat sulit untuk dipenuhinya. “Kalau bukan karena ingin membahagiakan anak-anak, maka lebih baik saya tidur dengan memakai penerangan lampu teplok saja,” ujarnya.
Baik Usman maupun warga sekitar berharap, agar Pemkab OKI melalui instansi terkait sangat respons dengan kondisi yang dialaminyua, sebab warga Pedamaran Timur sangat mendambakan listrik masuk ke desanya. “Pembangunan di desa kami benar-benar tertinggal. Bayangkan saja akses jalan di desa kami sampai sekarang masih jelek, listrik belum masuk dan pelayanan kesehatan maupun pendidikan sulit dijangkau,” keluhnya.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD OKI dari daerah pemilihan I, Sudrono Asnawi membenarkan kalau sampai saat ini listrik belum menyentuh tujuh desa di Kecamatan Pedamaran Timur.
Untuk itu, lanjut Sudrono, pihaknya akan memperjuangkan aspirasi masyarakat dengan cara meminta instansi terkait untuk lebih gencar melobi pusat, sehingga dapat dikucurkan dana untuk membangun instalasi listrik di Pedamaran Timur.
“Minimal bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tahun 2010 lalu tidak didapatkan OKI diusahakan agar tahun 2011 bisa dikucurkan lagi, sehingga bisa membantu warga yang tinggal di pedalaman untuk menikmati penerangan,” tandasnya. (Irawan)
sumber : www.indowarta.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar